Warga RW 05 TSD menunjukkan semangat luar biasa dalam meningkatkan kemandirian ekonomi melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat bersumber dana dari Dana Desa Tahun 2025 berberupa pelatihan pembuatan telur asin. Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa jebugan dan diikuti oleh puluhan ibu rumah tangga yang memiliki minat untuk mengembangkan usaha kecil berbasis potensi lokal.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Desa Jebugan bersama kelompok PKK RW 05 TSD dalam mendukung kemandirian ekonomi warga serta menciptakan peluang usaha baru di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mampu memproduksi telur asin secara mandiri, tetapi juga dapat memasarkan produknya secara berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi.
Semangat Kebersamaan dan Antusiasme Warga
Kegiatan pelatihan dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan suasana penuh semangat. Para peserta berkumpul di balai desa membawa perlengkapan sederhana seperti ember, garam, abu gosok, dan telur bebek. Pelatihan ini dipandu oleh instruktur dari kelompok usaha kecil binaan dinas koperasi yang telah berpengalaman dalam produksi dan pemasaran telur asin skala rumahan.
Instruktur menjelaskan secara detail tentang proses pembuatan telur asin, mulai dari pemilihan telur yang berkualitas, cara membersihkan, perendaman menggunakan adonan garam dan abu gosok, hingga teknik pemanggangan atau perebusan yang tepat agar menghasilkan cita rasa gurih dan tahan lama.
Selain itu, peserta juga diberikan pengetahuan tentang strategi pemasaran digital sederhana, seperti membuat label kemasan menarik, penggunaan media sosial untuk promosi, serta tips menjaga kualitas produk agar mampu bersaing di pasaran.
Antusiasme warga terlihat jelas ketika setiap peserta mencoba praktik langsung mencampur bahan dan membungkus telur satu per satu. Suasana penuh keakraban dan gotong royong menjadikan kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial antarwarga.
Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Usaha Telur Asin
Menurut Ketua RW 05 TSD, kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan warga mengenai potensi usaha rumahan yang mudah dilakukan dan memiliki nilai jual stabil.
“Telur asin merupakan produk yang sederhana, tetapi permintaannya tinggi dan bisa dijalankan oleh siapa saja. Dengan modal kecil, warga bisa mendapatkan tambahan penghasilan untuk keluarga,” ujarnya.
Program pemberdayaan ini diharapkan menjadi langkah awal terbentuknya kelompok usaha bersama (KUBE) di wilayah RW 05 yang berfokus pada produksi dan pemasaran telur asin. Selain itu, pemerintah kelurahan juga berencana memberikan pendampingan lanjutan, mulai dari pengemasan higienis, manajemen keuangan sederhana, hingga akses ke bazar UMKM tingkat kelurahan dan kecamatan.
Beberapa peserta bahkan telah menyatakan komitmen untuk mulai memproduksi telur asin secara rutin dan menjualnya ke pasar tradisional maupun melalui aplikasi pesan online lokal. Hal ini menunjukkan adanya semangat wirausaha dan kemandirian ekonomi yang tumbuh di kalangan warga setelah mengikuti kegiatan pelatihan.
Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Warga
Kegiatan pemberdayaan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan lingkungan. Selain itu, pelatihan ini turut memperkuat peran ibu rumah tangga dalam mengelola ekonomi keluarga secara produktif tanpa meninggalkan tanggung jawab domestik.
Dampak positif lainnya adalah meningkatnya interaksi sosial antarwarga. Mereka yang sebelumnya jarang berkomunikasi kini dapat saling bertukar pengalaman dan berkolaborasi dalam proses produksi. Semangat gotong royong dan kekeluargaan yang menjadi ciri khas masyarakat RW 05 semakin terasa kuat.
Pemerintah kelurahan menilai kegiatan ini sebagai contoh nyata pemberdayaan berbasis potensi lokal yang dapat diterapkan di RW lain. Selain mudah dilaksanakan, pembuatan telur asin tidak membutuhkan modal besar dan bisa dilakukan di rumah masing-masing. Jika dikelola dengan baik, usaha kecil seperti ini dapat berkembang menjadi produk unggulan khas Kelurahan TSD.
Harapan ke Depan
Di akhir kegiatan, para peserta bersama panitia sepakat untuk melanjutkan kegiatan ini secara berkelanjutan melalui pembentukan kelompok usaha “Telur Asin Mandiri RW 05 TSD”. Kelompok ini akan menjadi wadah koordinasi, produksi, dan pemasaran produk telur asin agar tetap konsisten dan memiliki standar kualitas yang baik.
Ketua PKK RW 05 menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada semangat gotong royong dan komitmen warga.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi RW lain untuk mengembangkan potensi warganya. Dari hal kecil seperti telur asin, kita bisa melangkah menuju kemandirian ekonomi bersama,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Dengan adanya kegiatan pemberdayaan ini, RW 05 TSD semakin dikenal sebagai lingkungan yang aktif, kreatif, dan memiliki semangat kolaboratif tinggi. Pembuatan telur asin bukan sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga simbol persatuan, kerja sama, dan kepedulian warga terhadap kemajuan bersama.


